Terlalaikan Oleh Dunia

Jadi ceritanya sepanjang perjalanan mau makan di tempat yg kian jauh disana tadi bersama fitri, clara, uyunk, mbah, sama banat ada kalanya setelah melewati suatu tempat kita jadi membicarakan tentang mafia. Berdasarkan wikipedia, definisi mafia adalah :

Mafia, juga dirujuk sebagai La Cosa Nostra (bahasa Italia: Hal Kami), adalah panggilan kolektif untuk beberapa organisasi rahasia di Sisilia dan Amerika Serikat. Mafia awalnya merupakan nama sebuah konfederasi yang orang-orang di Sisilia masuki pada Abad Pertengahan untuk tujuan perlindungan dan penegakan hukum sendiri (main hakim). Konfederasi ini kemudian mulai melakukan kejahatan terorganisir.

Dari hasil diskusi tadi katanya di Indonesia ini ada juga mafia, huwallahualam saya sendiri sih blm pernah ketemu, tapi abis baca "negeri para bedebah" emang kayaknya gak menutup kemungkinan.

Terus aku tadi mengeluarkan pertanyaan retoris :
Ayu : mafia itu kira2 pengen apa ya kok sampai harus jd mafia gtu?
Clara : ya pengen punya banyak duit lah buk
Ayu : hmmmm... ya.. padahal hidup di dunia kan hanya sementara :)

Dan kemudian sesampainya di kos, buka internet, iseng2 googling dan menemukan blog itu lagi, blog yang akan selalu menginspirasi (menurut aku) :)
dan terlihatlah puisi ini di blog tersebut, yang sekiranya cukup menjawab pembahasan di perjalanan tadi.

Jiwa yang dilalaikan dunia


Wahai diri yang dilalaikan dunia
Tak malukah dirimu dibalut dosa
yang tiap darinya diminta tanggung jawabnya
Apakah dirimu menganggap remeh belaka?
Wahai insan yang dilalaikan dunia
Tak malukan dirimu pada Rabb sang pencipta
Pencipta langit dan bumi
Pencipta hidup dan mati
Apakah kau anggap ini tiada arti?
Wahai jiwa yang dilalaikan dunia
Tak takutkah dirimu akan datangnya hari itu
Hari dimana mulut-mulut terkunci
Hari dimana kaki tangan menjadi saksi
Akan setiap dosa yang terbalut dalam diri
Masihkah dirimu tiada perduli?
Kuta, 11 Desember 2007
Semoga kita tidak tergolong jiwa yang dilalaikan dunia :)
Aamiin..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar