First day, Vacation at Jogja

Oke hari itu akhirnya tiba, setelah perjuangan panjang untuk mendapatkan tiket kereta ke jogja sampe bolak-balek 3x ke stasiun gubeng, kehujanan, nyasar, belum lagi peserta jalan-jalan yang tiba-tiba membatalkan rencana, setelah semalaman sms-an kanan kiri gak jelas. Well akhirnya kita berempat sudah duduk manis di kereta. Siapa aja yang jadinya ikut? Bisa dilihat di foto bawah si Ami dan Almira sedang asyik menggapai mimpi-mimpinya di alam tidur… ;DDi sisi kursi sebelah mereka berdua ada aq yang moto dan Agnesta yang setia duduk disampingku. :p setelah perjalanan kurang lebih 5 jam klo brgkt dr surabaya dan 2,5 jam klo berangkat dari madiun. Akhirnya WELCOME Jogja! Sampai juga kita di stasiun Tugu Jogja.

Eng..ing..eng.. Masalah pertama muncul apa yang akan kita perbuat habis ini? Kemana arah kaki harus diayunkan? Kita bertiga (ayu,ami,agnesta) yang benar-benar buta jogja dengan perasaan was was harus menyerahkan semua keputusan pada si gejealmira. :p keputusan yg dibuat pertama adalah kita jalan kaki menuju hotel, setelah melihat panas yang terik dengan beban bawaan kita yang lumayan "kecil", serta suara perut yang teru

s menabuh gendang akhirnya diputuskan kita naek becak. “tujuannya kemana mbak?” “ malioboro pak. Malioboro sebelah mana?” “yang ada angkringan.” “ angkringannya ada banyak?” “ yang sebelah PENGKOLAN”. Oke.. Aku yakin seb

enarnya bapak becaknya masih bingung, apalagi keterangan si geje yg ikut membingungkan, dengan pasrah yang penting naek becak dululah terserah kemana roda berputar *lho?*

Sampe juga kita di pengkolan, pengkolan yang mana? Gak tahulah semuanya disebut pengkolan. Hahaha setelah sedikit berjalan kita memutuskan untuk mengisi tenaga dulu, makan di warung terdekat yang kita lihat. Menu apa yang kita pesan? Karena kita lagi di Jogja otomatis gak mau menyia-nyiakan kesempatan, makan GUDEG! :D tak pikir gudegnya banyak, ternyata cuma beberapa sendok -________-"

Setelah mengisi amunisi kita siap untuk berpetualang mencari harta karun, harta karun? Yup mencari harta karun yang berisikan kamar dan kawan-kawannya yang bisa didapatkan dengan harga ala kantong mahasiswa.

Inilah 3 orang petualang kita yang sedang berpanas-panasan mencari harta karun. Setelah berjalan cukup jauh tanya sana tanya sini dengan sedikit hambatan karena kebanyakan 1 kamar hotel hanya boleh diisi oleh 2 orang, kita tetep ngeyel mencari yg boleh diisi oleh 4 orang karena kita kompak. :D Sampailah kita ditempat itu, setelah berfikir cukup panjang dan mengingat tenaga yang hampir habis kita putuskan untuk menyewa kamar itu untuk satu hari seharga 210ribu seharinya (*mahal gak sih?*). Kenapa satu hari bukankan kita berniat di jogja 4 hari? Karena kita berharap bisa mendapatkan hotel laen yg lebih srek di hati :)


Setelah cukup beristirahat, matahari mulai terbenam jam menunjukkan pukul 4 sore. Mau kemanakah kita? Gak tahu... GEJE. =,= keputusan yang diambil akhirnya `yang penting ke halte transjogja dulu` tar nyampe sana baru tanya-tanya deh. :p alhasil nyampe halte trans jogja kita ditanya deh, "mau kemana mbak?" "gak tahu pak", meluncurlah percakapan-percakapan geje bersama petugas halte yang gokil. Entah kenapa kita akhirnya menyetujui saran dari bapak itu (bapak atau mas ya?), apa yang kita lakukan?

Ini dia, berkeliling jogja dengan transjoga rute 1A, berangkat dari malioboro, turun di malioboro. Perjalanan yang cukup panjang selama 2 jam. :D sampe si Ami bilang "jadi pusing" :p

Matahari benar-benar sudah tak tampak, hanya menyisakan semburat cahaya. Kita memutuskan untuk sholat maghrib di masjid agung jogja. Kebetulan di alun-alun utara jogja lagi ada sekaten. Apa itu sekaten? Kedengarannya kayak upacara budaya gitu ya, eh ternyata emang bener gak bener sih :p jadi 1 bulan sebelum upacara sekaten tersebut ada pasar malem di alun-alunnya. Kayak gini ni suasananya


Kita ngapain disana? Ternyata cuma numpang lewat hehehe keluar dari jalanan itu kita ditawari oleh bapak-bapak becak buat puter-puter tempat bakpia,batik,dagadu,dll pertamanya gak begitu tertarik namun setelah bapaknya mengucapkan kata "5ribu aja neng", langsung deh mata bersinar dan mengiyakan. :D

Bapak becaknya yang ramah itu sudah cukup berumur, kasihan mendengar nafasnya yang tersengal-sengal dalam mengayuh becak. Bapaknya baik hati kita juga diantarkan untuk mencari penginapan yg sekamar boleh ditempati 4 orang dan seharga 100-150ribu, tempatnya emang ada sih tapi gak ada yg srek, dari yang jalannya masuk-masuk kampung, sampe yg kurang bersih dll alhasil kita jadi gak enak hati, kita gak beli apa-apa kita juga gak jadi pesen penginapan. Karena bapaknya yang begitu baik dan ramah serta tekun bekerja keras, akhirnya kita memberikan bayaran lebih dari harga sebenarnya. Semoga barokah buat keluarganya pak. :) ini dia foto bapaknya yang aku foto dari belakang sambil becaknya jalan :p

Setelah makan kita kembali jalan ke penginapan sebelumnya dan tiba-tiba kita tertarik untuk bertanya harga penginapan di seberang penginapan kita, meskipun dari penampilan luarnya terkesan eksklusif entah kenapa kita nekat masuk. Ternyata harganya 250 ribu perkamar dan kata masnya yang jaga boleh diisi ber4, dengan tampang datar kita waktu itu gak mau lihat kamarnya, tapi sesampainya kita masuk kamar penginapan kita sendiri baru menyesal deh kenapa kita tadi gak lihat, dan kita memutuskan untuk kembali lagi kesana besok.

Inilah hari pertama di jogja, setelah belajar dari ketekunan,kerja keras, keramahan, serta keikhalasan bapak tukang becak. Hari kedua apalagi yang akan kita dapatkan? Petualangan apalagi? Pelajaran apalagi? Ikuti terus cerita selanjutnya.. ;)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar