Bukan sinetron, Mereka Ada di Sekitar Kita….

Kehidupan kampus mahasiswa ITS yang super sibuk dengan berbagai aktifitas, praktikum, tugas, dan lain sebagainya seakan melenakan. Waktu 24 jam yang dimiliki serasa kurang. Membuat kehidupan mahasiswa ITS seakan-akan robot yang terus berpacu dengan rutinitas tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Tahukah kawan? Tak jauh dari gemerlap kehidupan kampus ini. Tak sampai satu kilometer dari kampus perjuangan ini, kisah kehidupan yang berbeda begitu nyata. Ini bukan sinetron, mereka ada di sekitar kita, sekelompok masyarakat yang hidup berdampingan dengan sampah-sampah. Keluarga yang hanya berpenghasilan 75 ribu perhari dan tidak menentu, membuat mereka hanya bisa makan secukupnya, dengan lauk tahu tempe itu sudah bagus tak jarang mereka hanya makan dengan nasi dan kecap. Sungguh bersyukurlah, kita masih bisa makan empat sehat lima sempurna hampir setiap hari. Satu lagi fakta yang mengejutkan, dibalik nikmat pendidikan tinggi yang kita enyam ternyata masih ada anak-anak SMP yang harus dinikahkan dalam usia muda dengan alasan untuk membiayai sekolah mereka. Sungguh sangat menyesakkan dada, kehidupan remaja mereka terampas karena kondisi keluarga yang berkekurangan. Wahai kawan, tak tergerakkah hatimu untuk sedikit memberikan kelebihan dirimu pada mereka? Layakkah kita hanya mengasihani tanpa berkontribusi apapun pada mereka? Inilah saatnya menjalankan salah satu peran dan fungsi mahasiswa sebagai social control, menjalankan salah satu tri darma perguruan tinggi yakni pengabdian masyarakat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar