ANALISA KRITIS, BERAKSI STRATEGIS, BERJUANG SAMPAI HABIS



Almamaterku kan kuturut bimbinganmu, jadi pejuang yang takkan kenal letih membangun negeri…..

Cuplikan lagu hymne ITS tersebut benar-benar menghentakkan hatiku pagi itu. Minggu 8 agustus 2010 sekitar pukul 10 seluruh fungsionaris ITS berkunjung ke tugu pahlawan. Diawali dengan apel pagi yang dipimpin presiden BEM. Meskipun tergolong masih pagi namun terik matahari kota Surabaya tak terelakkan lagi. Di awal sambutan, pak pres sebagai inspektur upacara mengungkapkan kekecewaannya karena dari 193 fungsionaris BEM ITS yang hadir hari itu tak sampai 70% nya, untuk teman-teman yang sakit mas Dalu mengajak seluruh fungsionaris untuk mendoakan agar lekas sembuh, untuk teman-teman yang lupa akan komitmen yang mereka tuliskan di awal saat mereka screening mas Dalu mengajak kita untuk saling mengingatkan. Karena perjalanan masih panjang, panas terik matahari yang kita rasakan saat ini tak ada apa-apanya dibanding pengorbanan yang dilakukan para pahlawan. Kepahlawanan bukanlah kado yang diberikan namun piala yang diperebutkan, tugas kita untuk merebut piala tersebut. Yang bisa kita lihat dari seorang pahlawan adalah kehebatannya, namun kita melewatkan pengorbanan apa saja yang telah mereka lakukan, mungkin mereka mengorbankan waktu istirahat mereka, mereka mengorbankan waktu menonton TV mereka, ya semoga kita bisa merebut piala kepahlawanan tersebut.



Acara dilanjutkan dengan aksi. Ya aksi. Ini adalah pengalaman pertamaku melakukan aksi. Aksi kali ini yang diadakan di tugu pahlawan adalah aksi damai menyambut ramadhan dan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Hari kemerdekaan yang berlangsung di bulan suci ini BEM ITS mengajak pemerintah untuk kembali instropeksi diri, menghentikan korupsi. Dalam kondisi tugu pahlawan yang sangat ramai karena hari itu hari Minggu, puluhan mahasiswa ITS berteriak-teriak menyuarakan suara rakyat yang mereka wakili. Namun terus terang sebenarnya aku pribadi kurang bisa menangkap banyak esensi dan manfaatnya. Aku merasa bahwa kita malah kayak seperti tontonan hiburan masyarakat yang lalu lalang. Katanya aksi bukan satu-satunya cara, namun jika kritik gak bisa lewat cara halus maka aksi! Lantas muncul pertanyaan dari dalam diriku, di awal kepengurusan ini apa cara lain mengkritik yang sudah kita lakukan sebelum aksi ini? Kemudian rombongan berjalan menuju depan kantor gubernur jatim untuk berorasi sambil membagi-bagikan bunga kertas yang bertuliskan kalimat-kalimat ajakan. Lagi-lagi aku merasa ini useless karena suara kita sama sekali tak didengar oleh pejabat-pejabat terkait. Ingin sekali rasanya aku bertanya pada masyarakat sekitar yang ada, masyarakat yang sedang jalan-jalan maupun yang sedang berjualan, apa pendapt mereka tentang aksi yang kita lakukan? Ah lain kali aku harus melakukan liputan tentang itu. Dengan kondisi yang ada saat itu aku hanya bisa melihat dari raut wajah mereka dan menyimpulkan sesaat, mungkin terbersit dalam pikiran mereka “para mahasiswa ini lagi ngapain sih? Daripada teriak-teriak gak jelas mending nih beli daganganku, katanya mau membantu masyarakat?”, hahaha pernyataan tersebut tiba-tiba terbersit di pikiranku. Semoga program kerja kementrian sosial masyarakat bisa benar-benar menyentuh dan bermanfaat untuk masyarakat seperti mereka.


Setelah berorasi sekitar 1 jam kami berkeliling-keliling di museum mendengarkan suara asli bung Tomo, dan menonton film perjuangan arek-arek Suroboyo. Disini aku benar-benar merasakan bangga dan bersyukur bisa kuliah di kampus perjuangan, di kota perjuangan. Panas kota Surabaya yang sering dikeluhkan oleh banyak pihak ternyata mampu membakar semangat arek-arek Suroboyo dan mengalahkan para penjajah-penjajah. Setelah puas berfoto-foto di dalam museum, seluruh fungsionaris ishoma dan kembali berfoto di depan tugu pahlawan.


Sikapi sesuatu dengan pikiran positif karena hidup adalah memaknai. Dari sekian banyak pertanyaan-pertanyaan yang mengganjalkan hatiku, sungguh merugi jika aku tak bisa mengambil hikmah dan pelajaran darinya. Mungkin teman-teman lain yang membaca postingan ini bisa membantu menjawab pertanyaan-pertanyaanku diatas, silahkan komen. Kalo dari pribadiku sendiri kenapa aku mau ikut aksi? Karena sebagai bentuk tanggung jawabku terhadap komitmen yang sudah aku buat, lagipula mungkin aku belum bisa merasakan manfaat langsung dari hari ini namun aku yakin sesuatu yang baik yang dilaksanakan dengan niat yang baik pula pasti akan menghasilkan buah yang baik pula. Tugas manusia hanyalah berusaha maksimal dan Tuhanlah yang menentukan jalan terbaiknya. Semoga Aksi kita hari ini tak sia sia, belajar menjadi pejuang yak tak kenal letih untuk membangu negeri.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar